DekontaminasiDekontaminasi adalah suatu proses untuk menghilangkan atau memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan medis/objek, sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya. 2. Desinfektan Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah atau menurunkan jumlah mikroorganismeatau kuman penyakit lainnya 3. Autoclaveadalah alat laboratorium untuk Pembakaran atau proses oksidasi yang sama termal masih umum diamanatkan untuk limbah patologis dan limbah medis lainnya Apr 11, 2012 · Limbah Medis. April 12, Kantong warna biru muda atau transparans strip biru tua : limbah yang harus masuk ke autoclave sebelum ditangani lebih lanjut. Dressingjaratautromoldressing: pembalut) adalah wadah untuk menyimpan berbagai macam pembalut seperti kasa atau kapas dalam bentuk siap pakai. Tromol tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. 3. Sterilisator yaitu alat yang digunakan untuk mensterilkan peralatan dan bahan- bahan seperti kasa, kapas dll. Darisusu cair tersebut, sebelum dimasukkan ke dalam mesin spray dryer. Mesin spray dryer dinyalakan terlebih dahulu. Selang kecil yang terdapat pada mesin menyedot air untuk menghilangkan bahan yang tertinggal pada mesin. Setelah itu, selang dimasukan dalam susu cair, selang tersebut menerapkan gaya peristaltic agar dapat memopa susu naik Biarkanperalatan kering dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan; Bahan kimia yang dianjurkan untuk DTT adalah klorin dan glutaraldehid (CidexÂź). Alkohol, iodine dan indofor tidak digolongkan sebagai disinfektan tingkat tinggi. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara menggunakan bahan kimiaMensterikan Peralatan kesehatan Beberapabahan kimia dapat digunakan baik sebagai antiseptik maupun desinfektan bergantung pada konsentrasi yang digunakan. klinik dan fasilitas kesehatan lainnya untuk mendesinfeksi peralatan medis dari berbagai bentuk bakteri sebelum digunakan. Alkohol, aldehid (seperti orto-ftalaldehid), klorin, hidrogen peroksida, iodin dan larutan . Anda bisa memanfaatkan buah, sayur, atau bahan lain mengandung vitamin dan fitonutrien yang baik untuk kesehatan bibir Anda. Beberapa bahan alami yang bisa Anda gunakan seperti wortel, buah bit, madu, hingga shea butter. Sebelum membuat lip balm, pastikan bahan tersebut bersih dengan cara mencuci atau menyimpannya di wadah tertutup. 3. Siapkan wadah untuk penyimpanan Selain peralatan untuk membuat lip balm, cara berikutnya adalah menyiapkan wadah untuk menyimpannya nanti. Anda harus memastikan wadah penyimpanan ini bersih dan tertutup rapat untuk menghindari kontaminasi dari luar yang dapat mengiritasi bibir. Anda bisa menyimpannya di wadah plastik atau kaca. Akan lebih baik bila wadah tersebut tembus pandang, sehingga Anda selalu bisa melihat kondisi lip balm tanpa perlu membukanya. 4. Mulai membuat lip balm Sumber Rodale’s Organic Life Setelah semua peralatan siap, cara membuat pelembap bibir alami selanjutnya yaitu mulai meracik. Sebenarnya, langkah ini cukup mudah dan akan menyesuaikan dengan bahan yang digunakan. Namun, umumnya proses pembuatan akan melalui beberapa langkah berikut. Memanaskan atau melelehkan bahan utama. Mencampurkan dengan bahan lain. Mendinginkan atau memindahkan ke wadah untuk disimpan. Masa simpan lip balm alami ini mungkin tidak terlalu lama seperti produk pelembap buatan pabrik. Jika khawatir hasilnya terlalu banyak, Anda bisa membuat bersama dan membaginya kepada keluarga atau teman. Resep membuat lip balm dengan bahan alami Anda dapat membuat lip balm menggunakan bahan yang mudah ditemui dan tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Berikut ini beberapa cara membuat pelembap bibir alami sesuai bahan yang digunakan. 1. Gunakan madu dan minyak esensial Anda bisa meracik pelembap bibir menggunakan madu, beeswax lilin lebah, dan minyak esensial. Madu untuk kulit kering memiliki sifat humektan, sehingga menjaga kelembapan alami bibir dengan menarik uap air dari udara. Sementara itu, beeswax membuat kandungan lip balm buatan sendiri lebih stabil. Minyak esensial memberikan tingkat perlindungan ekstra pada lapisan bibir Anda. Pilihan minyak esensial yang efektif untuk lip balm termasuk minyak almon, minyak kernel aprikot, minyak zaitun, dan minyak wijen. Berikut ini langkah-langkah meracik lip balm memakai madu dan minyak esensial. Panaskan 57 gram minyak esensial dan 7 gram beeswax. Biarkan sampai beeswax meleleh dan menyatu dengan minyak esensial. Pindahkan bahan tersebut ke wadah kaca, lalu tambahkan satu sendok teh madu. Kocok bahan-bahan tersebut menggunakan mixer dengan kecepatan rendah sampai mencapai konsistensi yang Anda inginkan. Pindahkan lip balm alami ke dalam wadah kecil yang bisa ditutup rapat. Simpan di tempat kering dan sejuk. 2. Pakai bit Bit dikenal dengan kandungan fitonutriennya, seperti flavonoid, polifenol, dan saponin. Tak hanya itu, bit juga kaya akan kalsium, zink, dan zat besi. Mengutip dari studi terbitan International Journal for Research Trends and Innovation 2022, kandungan bit untuk lip balm dapat menghidrasi dan mencegah kerusakan lapisan bibir. Dalam pembuatannya, Anda akan membutuhkan minyak kelapa, beeswax, vitamin E, dan mentega cokelat. Berikut ini cara membuat pelembap bibir alami dari bit. Parut bit dan peras untuk diambil airnya. Panaskan 60 ml perasan buah bit dan 30 ml minyak kelapa sambil aduk merata. Bila bahan tersebut terlihat semakin mengental, kecilkan api agar tidak gosong. Saat semakin kental, matikan api dan pindahkan ke wadah tahan panas. Tambahkan 5,5 gram beeswax dan mentega cokelat dan lelehkan. Biarkan hingga agak dingin, kemudian tambahkan kapsul vitamin E dan aduk rata. Setelah itu, pindahkan ke wadah penyimpanan dan tutup rapat setelah benar-benar dingin atau mengeras. 3. Lip balm dengan shea butter Siapa sangka bahwa shea butter juga bisa dijadikan sebagai bahan pembuat lip balm? Shea butter memang dikenal sebagai emolien, yakni bahan alami yang melembapkan kulit, tak terkecuali bibir Anda. Shea butter, mengandung vitamin A dan E yang dapat menenangkan dan melembapkan bibir pecah dan kering. Untuk meraciknya, Anda akan membutuhkan bahan lain seperti lanolin dan minyak zaitun yang berfungsi melindungi bibir dari kerusakan. Ikuti tips membuat lip balm dengan shea butter di bawah ini. Lelehkan beeswax dengan cara dikukus. Lelehkan shea butter dan lanolin di wadah lain sampai meleleh, kira-kira selama 2-3 menit sambil diaduk. Pindahkan shea butter dan lanolin yang sudah meleleh ke wadah lain, dan tambahkan 1 sdt minyak zaitun, aduk rata. Tambahkan beeswax yang dilelehkan ke campuran bahan tersebut. Aduk perlahan sampai rata. Pindahkan campuran tersebut ke wadah plastik, dan biarkan dingin selama setidaknya 4 jam. Simpan lip balm di tempat yang sejuk dan kering. Itulah cara membuat lip balm alami dan mudah yang bisa Anda lakukan di rumah. Jika memiliki kekhawatiran akan risiko timbulnya masalah kulit dan bibir, konsultasikan dengan dokter. Selain metode pemanasan kering, paramedis menyadari bahwa metode pemanasan basah dengan menggunakan uap tekanan tinggi juga efektif dalam sterilisasi alat medis. Metode ini dilakukan guna meminimalisir kontaminasi yang dapat terjadi jika menggunakan peralatan medis yang reuseable dapat digunakan kembali, dan meminimalisir resiko kontaminasi pada media biakan. Diketahui ada tiga kategori resiko potensi infeksi menurut Spaulding yang menjadi dasar dalam pencegahan infeksi yaitu Kritikal Bahan dan praktik ini berkaitan dengan jaringan steril atau sistem darah sehingga merupakan risiko infeksi tingkat tertinggi. Kegagalan manajemen sterilisasi dapat mengakibatkan infeksi yang serius dan fatal. Semikritikal Bahan dan praktik ini merupakan terpenting kedua setelah kritikal yang berkaitan dengan mukosa dan area kecil di kulit yang lecet. Pengelola perlu mengetahui dan memiliki keterampilan dalam penanganan peralatan invasif, pemrosesan alat, Disinfeksi Tingkat Tinggi DTT, pemakaian sarung tangan bagi petugas yang menyentuh mukosa atau kulit tidak utuh. Non-kritikal Pengelolaan peralatan/ bahan dan praktik yang berhubungan dengan kulit utuh yang merupakan risiko terendah. Adapun dekontaminasi peralatan perawatan medis dijelaskan secara ringkas dalam skema alur pada gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Alur dekontaminasi peralatan perawatan medis Telah diketahui bahwa sterilisasi merupakan proses menghilangkan semua mikroorganisme bakteri, virus, fungi dan parasit termasuk endospora. Sterilisasi dengan menggunakan metode uap tekanan tinggi, dulunya secara konvensional dilakukan dengan menggunakan sterilisator uap non-elektrik yang membutuhkan bahan bakar minyak tanah atau lainnya sebagai sumber panas. Kemudian dalam perkembangannya, tersedia alat sterilisator uap tekanan tinggi elektrik yang sumber panasnya berasal dari energi listrik yang disebut dengan autoklaf autoclave. Alat dan bahan yang dapat disterilisasi dengan menggunakan autoklaf yaitu alat-alat medis yang berbahan kaca, logam dan plastik tahan panas, dan bahan media tumbuh mikroorganisme. Selain itu, sterilisasi dengan menggunakan autoklaf juga diperuntukkan untuk sterilisasi limbah biologis medis sebelum akhirnya dibuang. Dalam perkembangan teknologi hingga saat ini, autoklaf telah tersedia dalam dua jenis yaitu autoklaf manual dan autoklaf digital atau disebut juga dengan autoklaf otomatis dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Autoklaf manual dan autoklaf digital/ otomatis Penggunaan autoklaf dapat beresiko terhadap user pengguna seperti bahaya fisik yang disebabkan oleh suhu tinggi, uap, tekanan dan benda tajam; bahaya biologis seperti infeksi dari bahan yang disterilisasi. Oleh karena itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah bahaya dari penggunaan autoklaf adalah sebagai berikut Air untuk sterilisasi dengan menggunakan autoklaf harus menggunakan air suling aquades dan tidak boleh menggunakan air keran tap water. Pastikan untuk mengisi aquades sebelum sterilisasi dilakukan. Jangan pernah melakukan sterilisasi tanpa mengisi aquades terlebih dahulu, hal ini dapat merusak elemen pemanas pada autoklaf. Peletakan autoklaf diharapkan jauh dari bahan mudah terbakar. Pastikan bahwa alat atau bahan yang disterilisasi diletakan tidak terlalu rapat di dalam autoklaf sehingga sirkulasi uap dapat optimal. Pastikan bahwa penutup autoklaf telah tertutup rapat dan terkunci dengan benar sebelum digunakan. Jangan mengeluarkan alat dan bahan yang disterilisasi sebelum suhu turun di bawah 80 ⁰C. dan tekanan mencapai 0 sebelum autoklaf dibuka. Penggunaan sarung tangan tahan panas dianjurkan jika ingin menyentuh autoklaf saat digunakan atau sebelum menjadi dingin. Selain itu, pengambilan alat tajam yang disterilisasi dengan menggunakan forceps dan jangan menggunakan tangan secara langsung. Selama siklus sterilisasi, penggunaan autoklaf untuk mensterilkan peralatan bersih dan atau media biakan, tidak dilakukan secara bersamaan dengan dekontaminasi peralatan yang sudah digunakan dan atau media biakan yang telah digunakan. Sebaiknya menggunakan autoklaf terpisah untuk kedua proses tersebut atau dilakukan secara bergantian pada autoklaf yang sama. Menurut Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, suhu dan tekanan uap untuk sterilisasi menggunakan autoklaf yang direkomendasikan yaitu pada 121°C dan tekanan harus berada pada 106 kPa selama 20 menit untuk alat yang disterilisasi tanpa dibungkus dan lama waktu 30 menit untuk alat yang disterilisasi tetapi dibungkus. Kemudian semua peralatan yang disterilisasi dibiarkan kering sebelum dikeluarkan. Namun, pengaturan tekanan kPa atau lbs/inÂČ dapat berbeda tergantung pada jenis autoklaf yang digunakan. Umumnya pada fasilitas pelayanan kesehatan sterilisasi merupakan suatu proses yang dilakukan setiap harinya daily process, hal ini guna menjamin keamanan dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian, dalam menjamin keamanan dan kualitas pelayanan medis, perlu diperhatikannya kinerja autoklaf yang digunakan sebagai alat sterilisasi yang digunakan, dan secara rutin menguji siklus sterilisasi. Pengujian efektivitas sterilisasi autoklaf memerlukan penggunaan indikator biologis. Biasanya tersedia dalam kit uji secara komersial yang mengandung spora bakteri. Hal ini dapat dilakukan secara berkala mengikuti atau sesuai anjuran Standard Operational Procedure SOP dari setiap fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu, perawatan dan kalibrasi autoklaf juga perlu diperhatikan dan dilakukan secara berkala. Referensi Kementerian Kesehatan. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Halo Sobat Lab ketemu pun sama mimin disini, artikel mimin boleh jadi ini masih dengan topik Autoclave yang mana artikel mimin kali ini ngebahas alat dan instumen yang dapat di sterilisasi dengan metode kastrasi basah dengan menggunakan Autoclave Sterilisator dalam marcapada kedokteran dan laboratorium. Bagi Sobat Lab nan belum ngerti dengan kebaikan atau cara kerjanya autoclave bisa liat di kata sandang mimin sebelumnya Manfaat Autoclave Dalam Proses Sterilisasi Mari gak usah panjang bogok lagi langsung ke topik pembahasan kita.. Setiap peralatan medis nan telah selesai kita gunakan pasti gak akan luput bermula yang namanya mikroba, virus, spora dan serabut teko sobat. Variasi mikroorganisme kehidupan tersebut nan timbul akibat eksploitasi, pengujian, dan percobaan didalam ruang operasi atau makmal kita. Proses sterilisasi ini adalah suatu metode yang digunakan bikin menghilangkan alias mengeliminir semua mikroorganisme tersebut. Dan programa sterilisasi bakal instrumen kedokteran juga tertuang dalamKeputusan Menteri Kesehatan №124/Menkes/SK/2004. Privat kesempatan kali ini mimin menjelaskan proses sterilisasi organ-perangkat dengan autoclave, proses sterilisasi dengan autoclave berkarakter basah yaitu dengan metode evaporasi uap air jenuh bertekanan dengan suhu 121°C sepanjang 15 menit. Disini mimin sudah menyingkat Alat Medis yang dapat di penyucihamaan dengan Autoclave berlandaskan bahan terbit alat itu sendiri. Radas berbahan logam Jenis perlatan ini banyak dijumpai pada bidangn industri kebugaran atau kedokteran 1. Instrument Tray Atau biasa disebut dengan dulang sonder tutup, konvensional digunakan bikin meletekkan alat-alat medis yang belum steril. 2. Instrument Tray with Cover Atau halal disebut dengan nampan dengan penutup, bisasa digunakan untuk menurunkan perkakas-alat medis nan sudah lalu asli 3. Needle Holders Alat yang berfungsi untuk menjepit penyemat jahit atau menjahit luka yang terbuka 4. Forceps Merupakan instrumen yang terdiri berusul dua biji pelir sisi keping yang saling berhadapan, alat yang dapat dikendalikan Dapat dijepitkan atau dilepaskan maka dari itu pegangan atau ditekan sambil oleh keping-keping tersebut. 5. Scissors Atau biasa disebut dengan gunting adalah alat yang dipergunakan cak bagi memotong suatu alat alias benda 6. Scalpel Atau biasa disebut pisau bedah berfungsi untuk menyela atau mengerobak suatu alat ataupun benda Instrumen berbahan kaca 7. Tabung Reaksi Tabung Reaksi adalah alat uji kuantitatif yang berbahan dasar kaca alias plastic yang berfungsi untuk mencampur, gaplok dan menghangatkan incaran-korban kimia barbentuk hancuran ataupun padat. 8. Gelas Kimia Beaker Adalah alat yang berfungsi lakukan meluluhkan incaran kimia cair, padat, pasta ataupun serbuk serta dapat digunakan misal mereaksikan bulan-bulanan kimia. 9. Erlenmeyer Erlenmeyer adalah gawai makmal berbahan dasar beling borosilikat nan tahan terhadap panas, berbentuk kerucut dengan leher silinder nan berfungsi bikin mengukur, mencampur dan menggudangkan cairan. Intern laboratorium ilmu mikrob alat ini digunakan untuk membantu proses pembiakan bakteri. 10. Kaca Ukur Measuring Cylinder Berfungsi untuk mengukur satu larutan dengan volume tertentu yang bukan memerlukan keakuratan tinggi, berbentuk seperti honcoe yang mempunyai kaki dan terdapat labium tuang untuk memudahkan menuangkan suatu cair larutan. 11. Labu Ukur Volumetric Flask Berfungsi lakukan mengencerkan cair dengan jumlah volume tertentu, perkakas ini lebih akurat dibandingkan gelas ukur dan gelas beaker. Berbentuk begitu juga labu pada arah bagian bawah dan berbentuk seperti pipa pada bagian atasnya 12. Corong Pemisah Separator Funnel Berfungsi untuk memisahkan cairan maupun pasta semenjak dua campuran ataupun lebih yang berlainan berat jenisnya. Alat ini kebanyakan ditempatkan pada ring besi yang dipasang sreg statif 13. Labu Distilasi Distillation Flask Adalah alat nan berfungsi bak pemisah dua komponen fisik berlandaskan volatilitas komponen privat campuran air mendidih. 14. Pipet Tetes Dropper Disposable pipette Berfungsi lakukan membantu hijrah suatu cairan terbit satu wadah ke palagan lainnya dalam jumlah yang relatif abnormal. Alat ini habis terdahulu terutama internal membantu menepatkan pengukuran cair dan puas saat pengenceran. 15. Pipet Piutang Pipette Volumetric Berfungsi untuk mengambil percontoh larutan dengan volume tertentu dan mempunyai presisi yang lebih jenjang dibandingkan puas gelas ukur. Instrumen ini pula disebut sesapan gondok karena terdapat seperti tembolok lega bagian tengahnya. 16. Sedotan Ukur Measuring Pipette Berfungsi untuk mencoket sampel larutan dengan volume tertentu dan mempunyai kecermatan yang lebih janjang dibandingkan lega gelas ukur. 17. Kaca Jam tangan Watch Glass Berfungsi sebagai peranti penimbang bahan berupa padatan atau cairan dan juga bisa menjadi perkakas penutup wadah puas proses penguapan dan pemanasan. 18. Mangkuk Petri Petri Dish Cawan Petridish adalah wadah berbahan kaca alias plastic yang berfungsi bagi membiakkan sel serta sebagai ki alat mengkultur bakteri, khamir, spora atau biji-bijian 19. Buret Berfungsi kerjakan menempatkan suatu enceran tertentu yang akan digunakan untuk proses titrasi, alat ini sekali lagi dapat digunakan sebagai perkakas ukur satu cairan. Alat berbahan karet 20. Sarung Tangan Hand Gloves Semua sudah pasti tau dengan arti perangkat satu ini, organ yang dipergunakan bakal mencagar tangan pecah sesuatu nan tak bisa tersentuh serampak oleh tangan kita 21. Ular-ular Kateter Foley Catheter Alat yang digunakan dalam proses kateterisasi yang berfungsi untuk memasukkan atau mengasingkan cairan melangkaui kandung kemih bermula dan keluar tubuh khalayak. 22. Pengudut Makanan Feeding tube Merupakan perkakas bantu medis yang digunakan bakal mengatasi ki kesulitan pemberian nutrisi puas pasien nan mengalami kesulitan menggagahi atau mendorong bakal makan. 23. Boneka Phantom Phantom Doll Yakni alat peraga berbentuk anatomi awak manusia beebahan dasar reja silikon yang berfungsi sebagai ki alat pembelajaran yang mengandung atau menyuarakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Boneka phantom ini banyak digunakan oleh siswa-siswi di sekolah kebidanan, kedokteran atau keperawatan dalan menindak pasien. 24. Selang Infus Perkakas yang berfungsi lakukan mengempoh cairan infus seperti penawar, zat makanan dan sebagainya kedalam tubuh manusia. Alat Berbahan Porselen 25. Alu Obat Perlengkapan yang digunakan untuk menyundak, menggiling, mengulek obak. Perlengkapan Berbahan Plastik Tak semua peralatan kedokteran berbahan plastik boleh di sterilisasi dengan autoclave ya sobat, harus ditinjau ulang apakah bahan dasar berpunca plastik itu sendiri autoclavable atau gak, nih mimin lampirin chart-nya Perkakas Berbahan Tenunan 26. Karet Kassa Adalah kain berbahan spesial yang berfungsi sebagai pengunci luka mudahmudahan luka tersebut tak kejangkitan abu dan kotoran yang bisa menyebabkan infeksi. Penggunaan perca kassa steril pula boleh dibutuhkan untuk mengimpitkan pendarahan Ambillah dari jabaran yang mimin kasih diatas tidak semua gawai-perlengkapan dapat di sterilisasi dengan autoclave ya sobat lab, harus ditinjau ulang apakah objek asal terbit perkakas tersebut turut kategori autoclavable atau gak karena kalau salah-salah malah ngerugiin kamu dan alat yang kamu ceria bahkan jadi rusak tidak terpakai. Demikian artikel ini mimin bakal kiranya penting untuk kalian ya, sampai cak bertemu di artikel mimin seterusnya
 Salam Mimin Sumber Academia Industrial Spec Semangat Pagi Agan dan ini ane penasaran cara apa sih yang dilakukan oleh team medis untuk MENSTERILKAN peralatan mereka dari microba, karena menurut ane itu adalah sesuatu hal yang sulit sekali. karena yang kita hilangkan adalah mahluk yang sangat kecil yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang. Dan juga informasi untuk agan dan sista yang pernah melakukan hal tindik, luka dengan alat seadanya dan sembarangan tanpa melakukan ; Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia. Suatu alat atau bahan dikatakan steril bila alat/bahan tersebut bebas dari mikroba baik dalam bentuk vegetatif maupun sopra. Sterilisasi adalah tindakan untuk membebaskan alat atau media dari jasad renik. Ada beberapa cara sterilisasi, untuk pemilihannya tergantung dari bahan/alat yang akan disterilkan. Secara garis besar sterilisasi dapat dibagi sebagai berikut .QuoteA. Sterilisasi dengan Filtrasi Spoiler for Sterilisasi dengan cara ini dilakukan dengan mengalirkan cairan atau gas pada saringan berpori kecil sehingga dapat menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Kegunaan untuk sterilisasi media yang tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya Urea Broth ataupun untuk sterilisasi vaksin, serum, enzim, vitamin. Meminimalkan kuman udara masuk untuk ruangan kerja secara aseptis Virus seperti mikroorganisme tanpa dinding sel mikroplasma umumnya tidak dapat ditahan oleh Sterilisasi dengan Pemanasan Kering- Pembakaran Alat yang digunakan adalah lampu spiritus/bunsen. Pembakaran dengan cara ini hanya cocok untuk alat-alat logam ose, pinset, dll, yang dibiarkan sampai memijar. Dengan cara ini seluruh mikroorganisme, termasuk spora, dapat dibasmi. Peralatan yang digunakan Api spiritus/bunsen gas, mekanisme kerjanya yaitu adanya konduksi panas dan absorbsi panas oleh permukaan alat. Jenis barang yang dapat disterilkan dengan metoda ini adalah jenis logam, kaca dan porselin. Suhu dan waktu yang digunakan ± 200ÂșC – 600ÂșCsulit diukur serta minimal 30 detik kontak dengan api. Spoiler for spiritus/bunsen - Dengan udara panas hot air oven Cara ini menggunakan udara yang dipanaskan dan kering, serta berlangsung dalam sterilisator udara panas oven. Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh proses oksidasi. Pemanasan dengan udara panas digunakan untuk sterilisasi alat-alat laboratorium dari gelas misalnya petri, tabung gelas, botol pipet dll, juga untuk bahan-bahan minyak dan powder misalnya talk. Bahan dari karet, kain, kapas dan kasa tidak dapat disterilkan dengan cara ini. Setelah dicuci alat-alat yang akan disterilkan dikeringkan dan dibungkus dengan kertas tahan panas, kemudian dimasukkan dalam oven dan dipanaskan pada temperatur antara 150 - 170ÂșC, selama kurang lebih 90 – 120 menit. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa di antara bahan yang disterilisasi harus terdapat jarak yang cukup, untuk menjamin agar pergerakan udara tidak terhambat. Spoiler for Oven 2. Dengan pemanasan basah- Dengan merebus Digunakan untuk mensterilkan alat-alat seperti gunting, pinset, skalpel, jarum, spuit injeksi dan sebagainya dengan cara direbus dalam suasana mendidih selama 30-60 menit. Suhu tertinggi 100° C, pada suhu ini bentuk vegetatif dapat dibinasakan tetapi bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karna itu agar efektif membunuh spora maka dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan phenol 5%. Caranya atau bahan instrumen dicuci bersih. dimasukkan langsung ke dalam air mendidih. nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati pensterilan 30-60 menit menurut pharmacope –Rusia. permukaan harus terendam. Spoiler for Rebus - Dengan uap air panas Digunakan terutama untuk mensterilkan media-media yang akan mengalami kerusakan bila dikerjakan dengan sterilisasi uap air panas dengan tekanan autoklav ataupun untuk alat-alat tertentu. Cara ini dijalankan dengan pemanasan 100ÂșC selama 1 jam. Cara ini cukup efektif dan sangat sederhana. Dapat dipakai dengan dandang yang bagiannya diberi lubang/sorongan, agar uap air dapat mengalir bagian alat yang akan disterilkan. Caranya yang akan disterilkan dicuci, dibersihkan, disikat serta didesinfeksi. dibungkus dan dimasukkan dalam dandang. Spoiler for Dandang - Dengan uap air bertekanan Autoklav Dengan cara pengatur tekanan dalam autoklav, maka dapat dicapai panas yang diinginkan. Cara ini dipakai untuk sterilisasi media yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi biasanya dijalankan dengan menggunakan panas 120°C selama 15 menit. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm. Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 15 Psi = 15 pounds per square inch. Hal yang perlu diperhatikan bila mengerjakan sterilisasi dengan menggunakan autoklav harus ditunggu selama bekerja hati-hati bila mengurangi tekanan dalam autoklav perubahan temperatur dan tekanan secara mendadak dapat menyebabkan cairan yang disterilkan meletus dan gelas-gelas dapat pecah. Spoiler for Autoclav - Pasteurisasi Digunakan untuk mensterilkan susu dan minuman beralkohol. Panas yang digunakan 61,7°C selama 30 menit. Spoiler for Pasteurisasi - Tyndalisasi Konsep kerja metode ini merip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air dan tidak tahan tekanan atau suhu tinggi lebih tepat disterilkan dengan metode ini. Misalnya susu yang disterilkan dengan suhu tinggi akan mengalami koagulasi dan bahan yang berpati disterilkan pada suhu bertekanan pada kondisi pH asam akan terhidrolisis. Cara kerja Bahan dimasukkan kedalam erlenmeyer atau botol dan ditutup rapat dengan sumbat atau aluminium foil. Erlenmeyer/botol lalu dimasukkan kedalam alat sterilisasi alat standar menggunakan Arnold Steam Sterilizen atau dandang. Nyalakan sumber panas dan tunggu hingga termometer menunjukkan suhu 1000C kemudian hitung waktu mundur hingga 30 menit uap panas yang terbentuk akan mematikan mikroba. Setelah selesai alat sterilisasi dimatikan dan bahan yang steril dikeluarkan. Setelah 24 jam, bahan tersebut di sterilkan lagi dengan cara yang sama, sedang waktu ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan spora atau sel vegetatif yang belum mati untuk tumbuh sehingga mudah Sterilisasi dengan Penyinaran radiasiSterilisasi dengan cara ini diperlukan jika sterilisasi panas maupun dinding/filtrasi tidak dapat dilakukan. Beberapa macam radiasi mengakibatkan letal terhadap sel-sel jasad renik dan mikroorganisme lain. Jenis radiasi termasuk bagian dari spkterum elektromagnetik, - Sinar ultraviolet Mempunyai panjang gelombang 15-390 nm. Lampu sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 260 – 270 nm, dimana sinar dengan panjang gelombang sekitar 265 nm mempunyai daya bakterisid yang tinggi. Lampu ultraviolet digunakan untuk mensterilkan ruangan, misalnya di kamar bedah, ruang pengisian obat dalam ampul dan flakon di industri farmasi, juga bisa digunakan diperusahaan makanan untuk mencegah pencemaran permukaan. - Sinar x Mempunyai daya penetrasi lebih besar dibanding dengan sinar ultraviolet. -Sinar gamma Mempunyai daya penetrasi lebih besar dibandingkan dengan sinar x dan digunakan untuk mensterilkan material yang tebal, misalnya bungkusan alat-alat kedokteran atau paket makanan. -Sinar katoda Biasa dipakai menghapus hama pada suhu kamar terhadap barang-barang yang telah Cara Kimia KhemisMerupakan cara sterilisasi dengan bahan kimia. Beberapa istilah yang perlu dipahami Desinfektan adalah suatu bahan kimia yang dapat membunuh sel-sel vegetatif dan jasad renik. Biasanya digunakan untuk objek yang tidak hidup, karena akan merusak jaringan. Prosesnya disebut desinfeksi. Antiseptik adalah suatu bahan atau zat yang dapat mencegah, melawan maupun membunuh pertumbuhan dan kegiatan jasad renik. Biasanya digunakan untuk tubuh. Prosesnya disebut antiseptis. Biosidal adalah suatu zat yang aksinya dipakai unhtuk membunuh mikroorganisme, misal bakterisid, virosid, sporosid. Biostatik adalah zat yang aksinya untuk mencegah / menghambat pertumbuhan organisme, misal bakteriostatik, fungistatik. Ada beberapa zat yang bersifat anti mikroba. - Fenol dan derivatnya - Alkohol 50-70% - Halogen beserta gugusannya Yodium dipakai untuk mendesinfeksi kulit sebelum dilakukan pembedahan Hipoklorit digunakan untuk sanitasi alat-alat rumah tangga. Yang umum dipakai adalah kalsium dipoklorit dan sodium hipoklorit. - Logam berat dan gugusannya Merkurokrom, merthiolat sebagai antiseptik. Perak nitrat sebagai tetes mata guna mencegah penyakit mata pada bayi Neonatol gonococcal ophthalmitic. -Deterjen Dengan gugus hipofilik dan hidrofilik, deterjen akan merusak membran sitoplasma. a. Aldehid Aldehid mendesinfeksi dengan cara mendenaturasi protein. Contoh formalin formaldehid b. Gas sterilisator Digunakan untuk bahan/alat yang tidak dapat disterilkan dengan panas tinggi atau dengan zat kimia cair. Pada proses ini material disterilkan dengan gas pada suhu kamar. Gas yang dipakai adalah ethilen oksida. 0% found this document useful 0 votes33 views11 pagesDescriptionmensterilkan alatOriginal Titleindividu mensterilkan alat kesehatanCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes33 views11 pagesIndividu Mensterilkan Alat KesehatanOriginal Titleindividu mensterilkan alat kesehatanJump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

bahan kimia untuk mensterilkan peralatan medis sebelum digunakan adalah