JAKARTA – Minyak goreng sedang langka pun dijual dengan harga yang tidak murah dibanding biasanya. Nah , ketika Anda masih punya minyak goreng bekas, jangan dibuang sembarangan ya . Pasalnya, minyak jelantah jika dibuang di saluran pembuangan bisa mencemari ekosistem. minyak goreng semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, sehingga minyak goreng bekas yang dihasilkan semakin meningkat pula. Fakta yang terjadi selama ini, kebanyakan ibu rumah tangga melakukan pemakaian minyak goreng secara berulang kali bahkan sampai minyak tersebut habis. Setiap hari dalam aktivitas memasak baik di rumah tangga, warung makan, restoran, dan lain-lain, sering menyisakan minyak goreng bekas. Menyadur dari waste4change, jelantah adalah minyak goreng bekas pakai dengan ciri-ciri berwarna lebih gelap, berbau, dan kental. Minyak yang dimaksud meliputi minyak sawit dan segala jenis minyak goreng lainnya. Tips: Jika bahan bakar minyak goreng sudah berkurang sekitar 1 cm dari permukaan bagian atas sisi kaleng maka nyala lampu akan redup, walaupun minyak goreng masih ada. Agar nyala bahan pangan. Minyak goreng yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, industri dan restoran adalah minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit. Sebanyak 49% dari total permintaan minyak goreng adalah konsumsi rumah tangga dan sisanya untuk keperluan industri maupun restoran (Susinggih,2005). Minyak goreng bekas biasanya hanya 2018). (Lubis & Mulyati, 2019) telah melakukan penelitian dengan memanfaatkan minyak jelantah untuk membuat sabun padat, selain itu juga (Hajar, Purba, Handayani, & Mardiah, 2016) telah melakukan penelitian menggunakan minyak kelapa dan minyak jagung bekas untuk membuat sabun menggunakan ampas tebu sebagai absorben. .

membuat lampu dari minyak goreng bekas