Sesuatuyang Hebat Itu Cinta (VII): Memberi hidup seseorang untuk teman-temannya. Ini adalah rahasia hati selibat: meninggalkan cinta di bumi ini untuk memenuhi seluruh dunia dengan cahaya Cinta Tuhan. Hidup Kristiani 26-08-2020. Artikel baru dalam seri tentang cara menguduskan pekerjaan sehari-hari kita. Textos espirituales 25-08-2020.
Denganini kami sampaikan limpah terima kasih kepada teman-teman fans Gereja Katolik atas kerelaanmu untuk berjalan bersama, membaca dan merenungkan kisah santo-santa sepanjang tahun. sesuai Injil yang menjadi hiasan indah tegangan eskatologis sebagaimana terkandung dalam perayaan Ekaristi dan dalam hidup kristiani sebagai keseluruhan
Ucapanselamat menikah simple bernuansa Kristiani Turut bahagia hatiku melihatmu menemukan teman hidup yang tepat. Semoga sakinah mawaddah warrahmah. Doakan aku semoga bisa menyusul sepertimu, menemukan teman hidupku yang masih dalam pencarian." 7 Cara Mengencangkan Kulit Wajah Secara Alami agar Awet Muda. 1 Agustus 2022 . HOROSCOPE
Sebagaipasangan yang taat pada tradisi gereja Kristen, Anda dan suami boleh menentukan sendiri cara menjalin hubungan berdasarkan firman Tuhan dan menjalankan peran masing-masing untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pasangan. Lakukan petunjuk berikut agar Anda mampu menjadi istri yang baik dan memuliakan Tuhan bersama keluarga. Langkah 1
AyoCek Kembali Arah Kiblat Kamu! Berikut cara cek arah kiblat menurut BMKG: 1. Sesuaikan jam yang digunakan dengan jam BMKG 2 . Memasang batang yang lurus secara tegak lurus pada permukaan yang datar. Pastikan barang tersebut menghasilkan bayangan. 3.
Selamasaya kuliah, saya mencoba menggali beberapa informasi tentang ilmu agama Kristiani. Tetapi selama masa pencarian itu, saya sempat terjebak dalam lingkungan pergaulan yang justru menjauhkan saya dari niat awal. Banyak teman-teman Kristiani saya yang mempertontonkan hal-hal yang kurang terpuji, bahkan mereka menganggap tindakan salah itu sebagai suatu kewajaran.
. Baca juga sebelumnya Kriteria Teman Hidup Kriteria teman hidup yang kamu miliki juga akan menjadi dasar bagi kamu dalam memilih pria/wanita sebagai seorang “teman spesial”. Ini yang akan membuat kamu tidak salah pilih atau kompromi akan hal-hal yang menurut kamu gak sesuai. Kalau kriterianya adalah pria yang sabar dan penyayang, tentu kamu akan menghindari pria-pria yang berkata kasar dan mudah marah. Kalau kriterianya adalah wanita yang ramah dan murah senyum, tentu kamu akan memilih wanita yang disukai oleh banyak orang karena ia ramah. Ini juga akan menyangkut hal-hal sensitif, seperti iman atau keyakinan dan pola hidup. Misalnya seorang wanita yang berharap untuk memperoleh pria yang seiman dengannya Kristen, baik, sayang kepada keluarga, dan mempunyai perilaku yang baik. Kriteria yang telah dia buat ini pasti akan melindungi dia dari pria-pria lain yang tidak satu keyakinan dengan dia. Selain itu, juga dari pria-pria yang kasar kepada orangtua dan juga yang suka mabuk atau ke diskotik. Kriteria bukan diciptakan untuk menghalangi, namun untuk melindungi diri. Melindungi diri dari orang-orang yang mungkin mencintai dia namun tidak membangun. Kriteria Teman hidup Kriteria Teman Hidup Jadi Kunci Buat apa pacaran kalau tokh akhirnya hanya menjadi sarana pelampiasan kemarahannya saja. Atau malah harus menyangkali iman kepercayaan dia. Kan sayang… Hanya buang-buang waktu, tenaga, dan perasaan. Padahal di luar sana ada orang yang mencintai dia dengan lebih tulus, dengan kriteria baik yang telah dia tentukan. Namun ia harus gigit jari karena salah memilih. Salah memilih karena apa? Salah memilih kriteria. Maunya yang sabar dan penyayang, pengertian dan pekerja keras namun akhirnya harus kompromi karena dia didekati oleh orang yang ternyata tidak sabar dan penyayang, malas pula. Akhirnya? penyesalan…”sudah terlanjur sih Ce,” udah keburu sayang aku sama dia, ujar temanku di sela-sela pembicaraan kami mengenai teman hidup. Ucapan kata “terlanjur” adalah salah satu bentuk penyesalan dari sebuah keputusan yang telah diambil. Ucapan “terlanjur” juga menjadi bentuk ketidakberdayaan diri kita untuk mengakui penyesalan tersebut dan memilih untuk menganggapnya tidak ada. Semua baik-baik saja, dan akan selalu begitu…meskipun hati sudah mulai dilingkupi rasa bersalah. Rasa bersalah ditambah sedikit penyesalan yang kelak akan semakin besar. Pertanyaan lantas muncul dalam pikiran saya, mungkinkah Tuhan mengijinkan kita salah memilih? Kan Tuhan Maha Baik dan Maha Kasih, kok tega banget sih kasih ke aku yang gak baik? Tuhan kenapa gak menyadarkan aku sebelum-sebelumnya, kalau begini kan sudah terlanjur jadinya, huhuhu… Saya ingin berkata, pilihan itu selalu ada di tangan kita. Kita yang memutuskan. Kita juga yang harus menanggung konsekuensinya dong. Terlalu picik rasanya kita menyalahkan Tuhan atas pilihan yang sudah kita ambil. Nah, jadi kuncinya terletak pada kriteria teman hidup. Doakan dan minta Tuhan yang menuntun setiap hati kita. Apakah kriteria ini telah sesuai dengan kehendak-Nya atau kehendakku? Apakah kriteria seperti ini akan menyenangkan hati Tuhan? Apakah ia tersenyum saat aku memanjatkan doa-doa untuk meminta datangnya pujaan hati yang kelak nanti akan menemani sisa hidupku? Jadi kembali lagi, sebagai orang yang sudah percaya dan mengenal Kristus, ingat kembali tujuan hidup kita ini. Untuk menyenangkan hati Tuhan semata. Segala mimpi, tindakan, perkataan, perilaku, dan semua-muanya adalah untuk menyenangkan hati Tuhan. Jadi, bolehlah kita bertanya, “Apakah sampai hari ini saya sudah menyenangkan hati Tuhan?” Kerinduan kita bukanlah terletak pada kesenangan kita, melainkan pada kesenangan Tuhan. Jadi, kriteria teman hidup dalam menentukan teman hidup saya percaya merupakan sarana yang baik bagi kita untuk mengerti apa yang terbaik dalam hidup ini. Yang terbaik menurut Tuhan mungkin bukan yang terbaik menurut kita. Namun, dengan bergumul dan mencari kehendak Allah di dalam doa maupun Firman-Nya, saya percaya perlahan-lahan kita akan mulai mengerti maksudnya Tuhan. Maksud Tuhan mengirimkan wanita yang seperti ini ke dalam hidup kita. Atau maksud Tuhan mengirimkan pria yang seperti itu. Seiring berjalannya waktu, saya pribadi berdoa, teman-teman bisa mengerti maksud Tuhan. Recommended for you
“Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” Amsal 2717 Tidak dapat dipungkiri, sejak adanya berbagai media sosial banyak orang menjadi sangat bersemangat untuk berkomunikasi dengan “teman”. Dengan berbagai aplikasi orang bisa berkomunikasi langsung melalui pesan tertulis ataupun pesan lisan kapan saja. Memang, sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan orang lain untuk bisa menjadi teman untuk berinteraksi. Kemajuan teknologi memang bisa membuat dua orang yang terpisah jarak ribuan kilometer, sepertinya ada dalam satu ruangan saja. Istilah teman sekarang ini bukan saja mencakup orang yang pernah kita temui, tetapi juga teman-teman maya yang sebenarnya tidak pernah kita kenal. Bahkan, dalam dunia maya, orang bisa jatuh cinta dan bermesraan bak sepasang merpati yang mabuk kepayang. Pada pihak yang lain, melalui media sosial orang juga bisa menabur benih kebencian atau menjadi korban tipuan orang lain. Sebenarnya, lebih dari teman untuk berinteraksi, sebagian orang mungkin membutuhkan teman hidup. Teman hidup adalah tempat kita untuk bersandar dan mencari rasa aman. Kita dapat mempercayainya untuk segala hal dalam kehidupan dengan bergantung pada rasa cinta dan hormat, serta memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing. Ini mungkin cocok untuk dipakai untuk pasangan kita, suami atau istri. Hubungan yang nyata ini tidak dapat dibayangkan secara maya dalam media sosial. Walaupun bagi orang Kristen teman hidup berarti teman hidup untuk seumur hidup, terkadang seorang bisa kehilangan pasangannya, mungkin karena adanya penyakit, kecelakaan, atau juga usia tua. Lebih dari itu, di zaman ini banyak juga pasangan Kristen yang bercerai sekalipun itu bukan yang dijehendaki Tuhan. Karena itu, jika orang mengatakan bahwa suami dan istri adalah pasangan sehidup semati, itu tidaklah tepat. Teman hidup ada, tetapi teman mati tidaklah ada. Karena itu, dalam pernikahan orang Kristen, janji pernikahan hanya menyangkut kesetiaan selama hidup, sampai saat kematian memisahkan pasangan itu. Di surga, seperti yang kita ketahui, tidaklah ada hubungan suami istri. Di surga tidak ada kematian, karena yang ada adalah kehidupan kekal. Dengan demikian, di surga semua orang yang diselamatkan adalah teman hidup di dalam kasih karunia Yesus Kristus. Jelas bahwa tujuan orang Kristen dalam berteman selama hidup di dunia adalah mencari teman hidup. Teman selama hidup di dunia, dan teman selama hidup di surga, untuk selama-lamanya. Ini tidaklah mudah, karena teman selama hidup di dunia, mungkin bukan teman hidup di surga. Teman yang ditemui di surga, mungkin bukan teman selama hidup di dunia. Tetapi, setiap orang Kristen tentu berharap agar semua sanak dan teman kita di dunia akan bisa menjadi teman hidup kita di surga melalui karunia keselamatan dari Tuhan dan iman yang bebar. Ayat di atas adalah sebuah pengajaran kepada kita tentang makna sebuah hubungan antar sesama manusia sebagai makhluk sosial dalam sebuah komunitas. Komunitas hidup itu mungkin bisa di ibaratkan seperti sebuah tempat tukang besi dalam menempa besi atau logam untuk membuat sebuah alat. Misalnya membuat cangkul, pisau atau membuat alat-alat dapur lainnya. Besi dan logam itu telah dirancang namun membutuhkan tempaan, gesekan dengan sesama besi atau bahkan api yang sangat panas untuk menghasilkan benda yang baik dan berkualitas. Hal ini telah menjadi gambaran yang tepat dan indah dalam membentuk kualitas hidup persahabatan yag lebih bermakna sekalipun melalui jalan dipukul dan digesekan hingga terluka. Pengajaran ini disampaikan seorang Raja yang sangat berhikmat yaitu Raja Salomo. Salomo agaknya berharap supaya pengajaran ini memberikan makna pembentukan diri setiap orang melalui hubungan persahabatan selama hidup di dunia, yang terkadang membawa situasi yang panas. Namin, ini seharusnya tetap bisa menemukan makna yang baik. Ini adalah faktor positif yang membangun persahabatan. Walaupun demikian, beberapa teolog mencatat bahwa ayat ini menyangkut hubungan yang terkadang dapat berdampak negatif. Orang bisa memberi masukan ke orang lain, dan bisa memberi terlalu banyak usul, atau memaksakan pendapatnya. Seseorang dapat memperkenalkan yang lain kebiasaan buruk. Teolog-teolog ini berpendapat bahwa interpretasi negatif adalah lebih akurat secara alkitabiah. Misalnya, Ronald Giese berpendapat, “…bukti alkitabiah untuk bagian kata tajam’ menunjuk pada pengertian yang negatif, seperti lidah yang tajam’ yang menunjukkan niat untuk melakukan kecaman yang bisa membawa kehancuran. Pada dasarnya, penggunaan kata Ibrani yang diterjemahkan tajam dalam ayat ini, digunakan di tempat lain untuk hal-hal yang berkonotasi licik atau niat jahat. Ini sebenarnya bukan hanya terjadi di antara masyarakat non Kristen, tetapi juga sering terjadi di kalangan anggota gereja saat ini. Sehubungan dengan hal persahabatan selama hidup di dunia, Rasul Paulus dalam hidupnya seakan sudah bisa membayangkan apa yang kita alami sekarang. Itu karena pada zamannya, orang Kristen yang tinggal di Korintus menghadapi masyarakat yang mempunyai berbagai kepercayaan, kebiasaan dan budaya yang seringkali tidak sesuai dengan iman Kristen. Dengan itu, tidaklah mengherankan jika ada orang Kristen di Korintus yang terpikat oleh apa yang nampaknya baik. Mereka kemudian jatuh dalam dosa dan cara hidup yang kurang benar, dan kemudian mempengaruhi yang lain. Kepada jemaat Korintus Paulus mengingatkan “Janganlah kamu sesat Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.” 1 Korintus 1533-34 Pagi ini mungkin kita bersiap untuk ke gereja. Di gereja, kita bersekutu dengan saudara-saudara seiman, memuji Tuhan dan mendengarkan firman-Nya. Kita merasa tenteram dan bahagia, dan Tuhan terasa dekat. Mungkin kita berharap bahwa ketenteraman dan kebahagiaan juga bisa ditemui diantara beberapa teman-teman Kristen kita. Tetapi, seusai kebaktian kita akan kembali menghadapi dunia dengan segala tipu muslihatnya. Dalam hal ini, firman Tuhan mengingatkan kita bahwa di dunia ini ada banyak orang Kristen yang sebenarnya tidak benar-benar mengenal Tuhan, atau tidak mengenal Tuhan dengan benar. Mungkin kita sudah terbiasa bergaul dengan mereka dan merasa bahwa mereka adalah orang yang baik. Tetapi firman Tuhan mengatakan bahwa kita tetap harus berhati-hati dalam berinteraksi, agar kita tidak mengikuti pandangan dan kebiasaan hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan yang sudah memerintahkan kita untuk mengerjakan iman kita dengan sungguh-sungguh. Kita harus mencari apa yang positif; dan menghindari apa yang negatif dalam pergaulan, yang tidak membawa kemuliaan bagi Tuhan. Orang Kristen haruslah mencari teman untuk hidup di dunia dan di surga!
Menjalin Persahabatan Bermanfaat bagi Kehidupan—Hubungan dengan Keluarga dan Teman Kita bisa punya hubungan baik dengan orang lain kalau kita suka memberi, bukannya mengharapkan sesuatu dari mereka. Cara Menjadi Sahabat yang Baik Banyak orang ingin punya sahabat yang baik. Bagaimana Anda bisa menjadi sahabat yang baik bagi orang lain? Artikel ini membahas empat prinsip Alkitab yang bisa membantu. Seperti Apa Teman Sejati Itu? Asal punya teman memang gampang, tapi bagaimana kamu bisa menemukan teman sejati? Cara Mencari Sahabat Sejati Empat cara bisa membantumu memperkuat persahabatan. Kenapa Aku Harus Meluaskan Pergaulan? Kamu mungkin senang punya sedikit teman dekat. Tapi, apa bahayanya? Kesepian Mengatasi Kesepian Merasa kesepian sama parahnya dengan merokok 15 batang sehari. Bagaimana caranya agar kamu tidak merasa tersisih dan kesepian? Bagaimana Kalau Aku Kesepian? Perhatikan tiga kunci untuk mengatasi kesepian dan menjalin persahabatan yang langgeng. Kenapa Aku Enggak Punya Teman? Bukan kamu saja yang bisa kesepian atau merasa tidak punya teman. Lihat bagaimana teman-teman sebayamu mengatasinya. Bagaimana Kalau Aku Tersisih? Mana yang lebih penting? Diterima teman-teman yang kelakuannya buruk atau tetap jadi diri sendiri? Komunikasi Digital Cara Agar Tidak Membawa Pekerjaan ke Rumah Lima hal yang bisa dilakukan agar pekerjaan tidak mengganggu perkawinan Anda. Cara agar Tidak Kecanduan HP HP atau tablet bisa bermanfaat atau malah merusak perkawinan. Bagaimana dengan perkawinan Anda? Bagaimana Kita Bisa Memakai Akun Foto di Media Sosial dengan Bijaksana? Dengan berbagi foto di media sosial, kamu bisa tetap dekat dengan keluarga dan sahabat. Tapi ada juga bahayanya. Gunakan Jejaring Sosial dengan Bijak Hendaklah bijak supaya kamu bisa asyik berinternet dengan teman-temanmu dan tetap aman. Apa yang Perlu Aku Ketahui tentang SMS? SMS bisa memengaruhi persahabatan dan reputasimu. Bagaimana? Tata Krama Ber-SMS Apakah berhenti mengobrol untuk baca SMS itu sopan? Atau, apakah sopan mengabaikan SMS dan terus mengobrol? Berpacaran Cuma Teman atau Lebih?—Bagian 1 Apakah Dia Memang Suka Aku? Bacalah beberapa tips untuk membantumu membedakan apakah dia menganggapmu cuma teman atau lebih. Cuma Teman atau Lebih?—Bagian 2 Kesan Apa yang Aku Berikan? Apakah temanmu mungkin berpikir bahwa kamu mau berpacaran dengan dia? Bacalah tips berikut ini. Bagaimana Jika Saya Punya ”Teman Tapi Mesra”? Apakah Anda berdalih, ’Kami cuma teman, kok.’ Jika ya, periksalah prinsip-prinsip dalam Alkitab untuk memastikan apakah alasan itu memang berdasar. Apakah Ini Cinta Sejati? Cari tahu apa artinya tergila-gila dan apa artinya cinta sejati. Apa Bahayanya Menggoda Lawan Jenis? Apa maksudnya menggoda lawan jenis? Kenapa ada yang suka melakukannya? Apa saja bahayanya? Apa Itu Cinta Sejati? Prinsip-prinsip Alkitab bisa membantu orang Kristen memilih teman hidup yang baik dan untuk terus saling mencintai setelah mereka menikah. Diakah Orang yang Tepat Buatku? Bagaimana caranya kamu bisa mengenali sifat asli seseorang dan mencari tahu seperti apa sebenarnya pasanganmu? Apakah Aku Harus Putusin Dia? Bagian 1 Perkawinan itu ikatan seumur hidup. Jadi, kalau kamu mulai ragu sama pacarmu, jangan tutup mata! Apakah Aku Harus Putusin Dia? Bagian 2 Memang putus itu tidak mudah. Bagaimana caranya putus? Jika Putus Hubungan Bagaimana kamu bisa mengatasi perasaan sakit hati karena putus hubungan? Mengatasi Perbedaan Kenapa Aku Harus Minta Maaf? Ada tiga alasan kenapa kita perlu minta maaf meskipun kamu merasa kamu tidak sepenuhnya salah. Apa Kata Alkitab tentang Kemarahan? Apakah kemarahan selalu salah? Apa yang bisa kita lakukan kalau kita mulai naik darah? Bagaimana Berdamai dengan Orang Lain? Prinsip Alkitab telah membantu dua orang yang bermusuhan untuk berdamai dan bahkan bersahabat. Apa Artinya Mengampuni? Alkitab memberi tahu lima cara untuk mengampuni seseorang. Bagaimana Agar Bisa Memaafkan Mengapa memaafkan itu kadang sulit? Baca apa kata Alkitab tentang caranya agar bisa memaafkan. Kunci Kebahagiaan Sejati—Rela Mengampuni Kalau kita sering marah dan mendendam, hidup kita tidak akan bahagia dan sehat.
Pacaran merupakan suatu topik yang hangat dan lazim ditemui di tengah-tengah kalangan pemuda. Di dalam gereja, seringkali kita bisa melihat banyak teman-teman kita yang sudah berpacaran ataupun sedang PDKT pendekatan kepada lawan jenisnya. Namun demikian, banyak orang Kristen bahkan di antaranya mungkin teman kita atau kita sendiri yang tidak berpasangan dengan orang yang seiman dan orang Kristen memiliki pasangan yang tidak seiman dan sepadan? Pertanyaan ini seringkali diabaikan oleh orang Kristen karena tidak menyadari pentingnya konsep berpasangan ala Kristen. Istilah Kristen di sini bukan hanya sekedar menunjuk kepada orang Kristen secara umum tetapi kepada pengikut Kristus yang tunduk kepada Firman pacaranApakah berpacaran menurut konsep Kristen? Apa perbedaannya pacaran Kristen dengan pacaran non-Kristen? Berpacaran adalah suatu tahap yang melampaui tahap persahabatan antara seorang pria dan wanita, sebagai persiapan untuk memasuki tahap pernikahan. Wow! Terdengar begitu serius. Kenyataannya memang seserius itu. Banyak orang tidak mengerti keseriusan berpacaran dan hanya mengira kalau itu hanya untuk senang-senang. Pacaran melibatkan emosi dan jiwa, sehingga jangan heran kalau setiap kegagalan dalam berpacaran akan menimbulkan dampak pada hidup sudah menyadari bahwa pacaran adalah sesuatu yang serius, lalu apa? Hanya menyadari kalau pacaran adalah sesuatu yang serius tidaklah cukup. Kita juga sebagai orang Kristen harus menyadari bahwa setiap hidup kita adalah untuk Tuhan Kolose 116 dan tujuan hidup kita adalah untuk mempermuliakan Tuhan dan menikmati Dia di dalam setiap aspek kehidupan kita, termasuk di dalam hal mencari pasangan hidup. Karena itu, kita tidak boleh sembarangan di dalam berpacaran dan di dalam mencari seorang Kristen mencari pasangan, dia harus terlebih dahulu menyadari beberapa poinDia hidup untuk mempermuliakan Tuhan dan menikmati-Nya Roma 1136. Iman yang sejati adalah iman yang menyandarkan hidup sepenuhnya kepada Kristus sebagai Juruselamat dan menjadikan-Nya Tuhan Yesus menjadi Penguasa dan kita taat sepenuhnya di dalam kehidupan kita. Bukankah sesuatu yang wajar bila segenap hidup kita mempermuliakan Tuhan kita? Jadi sebelum mencari pacar, setiap orang Kristen harus menyadari bahwa mencari pasangan pun supaya mempermuliakan Tuhan dan dengan demikian mencari pacar yang bisa membuat kita terus lebih mempermuliakan menyadari ada panggilan yang Tuhan tetapkan di dalam hidupnya. Setelah ditebus oleh Kristus, hidup kita pun memiliki tujuan purpose dan ada panggilan khusus bagi kita sebagaimana kita masuk di dalam rencana kekal Allah. Mungkin banyak orang belum tahu panggilannya secara pasti termasuk masalah pasangan hidup. Mencari pasangan hidup bertujuan untuk menggenapi panggilan yang telah Tuhan tetapkan di dalam hidup pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan kudus. Karena itu, pernikahan dan pacaran persiapan pernikahan tidak boleh dipermainkan atau dibuat mainan. Seksualitas keintiman juga diciptakan Tuhan sebagai sesuatu yang kudus yang boleh dinikmati oleh manusia secara bertanggung jawab di dalam pernikahan. Seksualitas dilakukan bukan sekedar untuk memuaskan nafsu birahi melainkan untuk menikmati suatu keintiman yang menggambarkan relasi antar Pribadi Allah Tritunggal dan menggambarkan relasi Kristus dengan poin-poin di atas kita dapat langsung membedakan berpacaran ala Kristen dan non-Kristen. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa berpacaran ala Kristen tidak berpusat kepada diri tetapi pada Tuhan. Sedangkan berpacaran non-Kristen tidak mungkin berpusat pada Tuhan karena tidak adanya relasi dengan tidak seimanApa salahnya punya pacar yang tidak seiman dan sepadan? Kan gak pasti dia akan tetap tidak percaya? Bukankah malah ada kesempatan juga untuk mempertobatkan dia? Memang benar kalau ada kemungkinan pasangan yang tidak seiman tersebut bisa bertobat. Namun demikian, bertobat atau tidak bertobat bukan terletak di tangan kita. Allah yang sudah menetapkan umat pilihan-Nya sehingga Dia tahu apakah seseorang akan bertobat atau tidak. Kita hanya dapat menginjili orang tersebut. Masalah percaya atau tidak, itu di luar kedaulatan Korintus 614–15, “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?”Di dalam ayat ini, Paulus telah memperingatkan anak-anak Tuhan untuk tidak berpasangan dengan orang-orang yang tidak seiman. Memang latar belakang ayat ini tidak hanya tertuju secara spesifik kepada masalah pasangan hidup. Ayat ini juga mencakup gaya hidup, konsep pemikiran, dan lain-lain. Inti dari perikop ini adalah untuk menyucikan diri dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita di dalam takut akan Tuhan II Kor 71. Tetapi yang menjadi permasalahan adalah mengapa orang Kristen ngotot untuk berpacaran dengan orang non-Kristen? Apakah motivasi di baliknya? Benarkah motivasinya untuk menguduskan pasangannya dengan menginjilinya agar bertobat atau sebenarnya rumput tetangga lebih hijau’ dan mencoba merohanikannya? Jika benar motivasi kita adalah penginjilan, apakah harus melalui pacaran? Kita dapat menginjili siapa saja tanpa menjadikannya pasangan kita bukan? Jadi, jikalau memang motivasi kita bukan untuk penginjilan, biarlah kita jujur mengatakannya. Tetapi, kejujuran ini tidak melegitimasikan ketidaktaatan kita kepada Firman Tuhan. Ini berarti kita yang harus bertobat dan menundukkan diri kita kembali kepada otoritas Firman Tuhan menjadi penuntun hidup berpasangan dengan orang yang tidak seiman dan sepadanBanyak orang yang hidup rukun meskipun pasangannya tidak sepadan. Kalau begitu, kenapa tidak boleh? Apakah dampak hidup dengan pasangan yang tidak seiman dan sepadan?Pasangan Kristen dan non-Kristen memang dapat terlihat hidup di dalam kerukunan. Namun sebenarnya, di dalam lubuk hati terdalam terdapat bentrokan besar di antara kedua belah pihak, kecuali pihak yang Kristen berkompromi. Meskipun seseorang mengkompromikan imannya untuk dapat bersama-sama dengan pasangan yang tidak seiman dan sepadan, dia tidak dapat memungkiri kalau sebenarnya dia tidak bahagia karena pernikahannya tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana seharusnya sebuah pernikahan lihat poin ke-3 di atas.Beberapa perbedaan yang pasti akan menjadi masalah ketika seorang Kristen berpasangan dengan orang yang tidak seiman dan sepadanStatus hidup – Sebagai orang beriman, status hidup kita sudah diubah menjadi anak-anak Allah. Kita memiliki sebuah hubungan yang indah dengan Bapa di surga. Rasul Paulus menggambarkannya di dalam ayat yang dikutip di atas dengan perbandingan antara terang dan hidup – Sebagai orang beriman, standar hidup kita adalah Firman Tuhan. Kita sadar kalau kita harus taat sepenuhnya kepada Allah dan tunduk kepada otoritas Alkitab. Bagaimana dengan pasangan kita yang non-Kristen?Tujuan hidup – Sebagai orang beriman, tujuan hidup kita adalah mempermuliakan Tuhan dan menikmati Dia selamanya. Kita rindu segala sesuatu yang kita lakukan dapat menyenangkan Tuhan. Gol dari hidup orang Kristen adalah Tuhan sendiri, sedangkan gol hidup non-Kristen adalah untuk diri, dunia, dan hidup – Sebagai orang beriman, kita menemukan kepenuhan arti hidup ketika kita bertemu dengan Kristus baik di dalam keselamatan sebagai Juruselamat maupun seluruh aspek hidup kita sebagai Tuhan. Singkatnya, arti hidup kita adalah Kristus. Namun, pasangan yang non-Kristen akan hidup tanpa Kristus, setiap hal yang mereka lakukan adalah sia-sia, seperti kata hidup – Setiap orang beriman dikatakan sudah dipindahkan dari mati kepada hidup, sedangkan orang non-Kristen masih berada di dalam kematian. Hal ini membedakan keberadaan dan kualitas hidup itu sendiri, orang Kristen menghidupi kehidupan yang hidup, yang berarti bertumbuh, sedangkan orang non-Kristen menghidupi kehidupan yang mati, yang berarti kata, apakah motivasi kita ketika bertanya bolehkah orang Kristen berpasangan dengan non-Kristen? Biarlah kita jujur di hadapan Tuhan dan sebagai anak Tuhan rela tunduk hidup di bawah otoritas kebenaran firman Tuhan. Dengan demikian, kita belajar di dalam aspek ini mempertuhankan Kristus dalam hidup kita. Jadi, marilah kita belajar mencari kehendak Tuhan yang adalah pusat dari hidup kita dan bukan mencari batasan sampai di mana kita masih tidak melanggar’ kehendak Tuhan. Soli Deo TjokroRedaksi Umum PILLAR3 Agustus 2006
Alkitab , Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta,1991 Antonius, Seri. Pernikahan Kristen Dalam Perspektif Firman Tuhan. Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 6 Tarutung, 2020 Ariyanti, G; Hutabarat, Tonny M. Konsep Pasangan Seimbang Menurut 2 Korintus 614-15 bagi Perilaku Berpacaran. Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani. Vol 1, No 1; pp 95-108. Torsina, 2021 Azmi, P Amylia, Hoesni, Suzana Mohd. Gambaran Preferensi Pemilihan Pasangan Hidup Pada Mahasiswa Universiti Kebangsaan Malaysia. Jurnal Fakultas Psikologi. Vol. 13, No 2, pp. 96-107. Malaysia, 2019 Felinna, G. How Far Is Too Far? Meninjau Praktik Sentuhan Fisik Physical Touch Dalam Relasi. CONSILIUM 20 Agustus–Desember 2019 172-186 Guthrie Donal, Motyer Alec, Stibbs Alan M , Weseman Donald J dan Soedarmo Dr. Tafsiran Alkitab Masa Kini 1. Jakarta BPK Gunung Mulia. 1980 Harmadi, M & Diana, R. Peran Pembinaan Warga Jemaat Dalam Menghadapi Fenomena Kekerasan Dalam Pacaran Pada Remaja. Jurnal Teologi. Vol 2 1. pp 1-10. Jakarta, 2020 Ikhsan, A. S. R. 2003. Agenda Cinta Remaja Islam. Jogjakarta Diva Press. Anisyah Kusumawati. ”Menikah Tanpa Pacaran Membuat Pernikahan Bahagia? Ini Hasil Penelitiannya.” McEwen, M. 2004. Analysis of Spirituality Content in Nursing of Nursing Education Nainggolan, Alon M & Harefa, Tirai N. Spiritualitas pernikahan Kristen. pp. 1-15. Manado, 2020 Paath, J; Zega, Y, & Pasaribu, F. Konstruksi Pernikahan Kristen Alkitabiah. Jurnal Scripta Teologi dan Pelayanan Kontekstual. Vol. 8, No, 2, pp. 181-202. Tanjung Enim, 2020 Pfeiffer Charles F dan Harrison Everett, F. Tafsiran Alkitab Wycliffe 1. Malang Gandum Mas. 2011 Stamps, Donald C. Alkitab Penuntun Hdup Berkelimpahan. Malang Gadunm Tong, Stepen. Rahasia kemenangan dalam cinta dan seks menunju pernikahan, Surabaya Momentum, 2012.
cara mencari teman hidup secara kristiani